Cara Menanam Sayuran Dalam Media Polybag – Gedangsari.com – Berita sosial budaya pedesaan

 

Cara Menanam Sayuran – Memiliki kebun sayuran adalah kegiatan yang menyenangkan dan menguntungkan. Rencanakan untuk menanam sayuran yang disukai keluarga, lalu carilah lokasi terbaik di halaman Anda (atau patio, taman di tengah rumah ) untuk menanamnya. Dengan sedikit waktu dan perhatian, hasil sayuran yang matang dan lezat akan tersedia di meja makan di rumah Anda. Pada kegiatan budidaya pertanian, media tanam merupakan komponen utama yang perlu diperhatikan, terutama keberadaan unsur hara yang terdapat pada media tanam tersebut. Keseimbangan unsur hara sangat berpengaruh pada hasil produksi yang diperoleh. Salah satu penyebab adanya ketidak seimbangan unsur hara tanah adalah adanya penggunaan secara intensif tanpa melakukan penambahan unsur hara. Ketidakseimbangan unsur hara dapat mempengaruhi sifat fisika, kimia dan biologi tanah.

cara-menanam-sayuran-dalam-media-polybag

Selain kondisi suhu udara, kelembaban dan intensitas cahaya, setiap jenis tanaman membutuhkan hara atau senyawa kimia yang berbeda. Hara dan senyawa kimia yang berbeda dihasilkan dari jenis media yang berbeda pula. Sehingga untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal, selain harus dapat menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, juga dapat menentukan media tanam yang sesuai dengan kharakter tanaman tersebut. Salah satu strategi untuk mendapatkan media tanam yang cocok dengan tanaman yang kita tanam yaitu dengan memasukkan bahan organik pada media tanam. Meskipun memiliki unsur hara yang relatif lebih rendah dibandingkan pupuk anorganik, pupuk organik memiliki unsur hara lengkap dan kaya akan mikro organisme pengurai yang berfungsi menguraikan unsur hara menjadi senyawa-senyawa organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.

Cara Menanam Sayuran

Cara menanam sayuran bisa dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya sayuran bisa ditanam melalui media polybag.  Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam. Apalagi dengan berkembangnya berbagai metode bercocok tanam, seperti hidroponik dan aeroponik. Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda. Misalnya, tanaman buah membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sementara jenis tanaman sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar.

Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Menanam Sawi Dalam Polybag

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

Cara menanam sayuran sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.

Penanaman Sawi Di Polybag

Pertama di lakukan adalah pemilihan benih yang berkualitas dan juga menghasilkan produktivitas tinggi. Pemilihan ini berupa bibit dari sudah maupun benih atau biji yang memenuhi persayaratn karena untuk mendapatkan bibit yang berkualitas dan unggulan. Penanaman tanaman sawi dengan media pot ini di lakukan dengan cara membuat lubang tanam 2-3 cm, lalu masukan benih atau biji yang sudah disiapkan kedalam lubang tanam, dan timbun dengan permukaan tanah sisa dari pembuatan pengelolahan media tanam. Lakukan penyiraman hingga lembab atau basah. Dalam penanaman ini sebaiknya biji atau benih di rendam dahulu dengan larutan fungisida selama 2-4 bahkan lebih. Hal ini untuk menghindari atau memperkuat tanaman terhadap hama dan penyakit.

Perawatan Dan Pemanenan Tanaman Sawi

Pemeliharaan tanaman sawi dapat di lakukan dengan cara penyulaman, penyiangan, pemupukan, pembubunan, dan penyiraman.  Penyulaman ini di lakukan dengan mengantikan tanaman baru, yang tidak tumbuh dlam media tanam. Penyiangan ini dapat di lakukan dengan membersihkan gulma disekitar tanaman sawi. Pemupukan dapat di lakukan secara teratur dengan menggunakan pupuk urea, Tsp, Kcl sesuai dengan takaran. Pembubunan juga di lakukan dengan menimbun tanaman dengan media tanah yang sudah tercampur dengan pupuk setelah tanam 20-30 hari. Sedangkan penyiraman tanaman sawi di lakukan hanya 2 kali dalam sehari, untuk menjaga kelembapan tanah.

Hama dan penyakit tanaman sawi biasanya berupa ulat daun, siput, trips , bercak daun, busuk daun dan penyakit akar serta virus. Dalam melakukan pengendalian ini harus melakukan sanitasi kebun atau lahan sekitar, dan juga melakukan penyemprotan bahan kimiawi menggunakan insketisida, fungisida sesuai dengan petunjuk. Pemanenan tanaman sawi dengan media polibag dapat di panen dengan umur 40-70 hari setelah tanam, tetapi tergantung dengan pemeliharaan dan juga varietesnya. Pemanenan tanaman dapat di lakukan dengan cara mencabut hingga akar tanaman dan juga memotong pangkal daun dan batang menggunakan bantuan pisau tajam dan gunting besar.

cara-menanam-sayuran-dalam-media-polybag

Cara Menanam Sayuran Tomat

Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat menghendaki tanah yang subur dan gembur, dengan pH sekitar 5,5-7. Di alam bebas pohon tomat berbentuk seperti perdu, ketinggiannya bisa mencapai tinggi 3 meter. Namun setelah dibudidayakan tinggi tanaman ini tak lebih dari 2 meter dan biasanya ditopang oleh ajir atau tali untuk menahan agar tidak roboh. Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik, taman vertikultur dan media pot atau polybag.

Cara menanam tomat dalam polybag tidaklah sulit sama seperti menanam tanaman cabai. Langkah pertama pilih jenis tomat dan varietas yang akan ditanam. Sesuaikan lokasi tempat budidaya dengan varietas tomat yang akan dipilih, terutama untuk kondisi iklim dan ketinggian tempat. Untuk hasil yang maksimal, gunakan benih unggul dari sumber yang terpercaya. Benih tomat dari berbagai varietas bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Keterangan mengenai sifat-sifat tanaman bisa dibaca pada label yang tertera dalam kemasan benih.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara menanam tomat dalam polybag sebaiknya melalui tahap persemaian terlebih dahulu. Benih yang berupa biji harus disemaikan menjadi bibit tanaman. Langkah ini diperlukan karena benih yang baru tumbuh memerlukan perlakuan yang berbeda dengan tanaman yang telah tumbuh besar. Siapkan tempat dan media persemaian terlabih dahulu. Pilih tempat persemaian yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Media persemaian bisa bermacam-macam, silahkan baca cara membuat media persemaian untuk hortikuktura. Bentuk persemaian bisa berupa bedengan, rak semai, atau polybag semai.

Untuk persemaian dengan bedengan, buat larikan diatas bedengan dengan kedalaman 1 cm dan jarak antar larik 5 cm. Kemudian tanam benih tomat pada tiap larik dengan jarak 3 cm, tutup permukaannya dan siram secukupnya. Untuk persemaian yang menggunakan ploybag, isi polybag dengan media persemaian. Bila tidak ada polybag bisa menggunakan daun pisang. Kemudian benamkan benih tomat sedalam 1 cm kedalam media tersebut. Lalu tutup permukaannya dan siram secukupnya. Setiap polybag cukup diisi satu benih.

Setelah benih disemaikan, lakukan penyiraman setiap 2 kali sehari dengan gembor yang halus. Berhati-hatilah ketika menyiram, jangan sampai merusak permukaan persemaian. Pemupukan tambahan bisa diberikan setelah dua minggu dengan pupuk cair organik, pupuk kompos atau NPK. Perawatan lain yang harus dilakukan adalah penyiangan. Jangan sampai tumbuh gulma dalam area persemaian. Bibit tanaman tomat siap dipindahkan dari tempat persemaian ke dalam polybag setelah 30 hari atau sudah memiliki setidaknya 5 helai daun.

Pemindahan bibit tomat

Sebelum bibit dipindahkan, siapkan media tanam dan polybag. Isi polybag tersebut dengan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Untuk lebih detailnya lihat cara membuat media tanam untuk polybag. Terdapat dua cara menanam tomat dari tempat persemaian ke dalam polybag. Pertama, memindahkan bibit dengan dicabut. Caranya, siram persemaian dengan air agar media tanam menjadi lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai akar tanaman putus atau rusak. Kemudian masukkan tanaman tersebut secara tegak lurus pada lubang tanam yang ada dalam polybag. Posisi akar harus tegak lurus jangan sampai bengkok atau terlipat. Atur kedalaman lubang tanam sesuai dengan panjang akar.

Kedua, memindahkan bibit dengan diputar. Caranya tanaman tomat diangkat dengan media yang ada disekitarnya. Untuk bibit dari bedengan, cungkil tanaman sedalam 10 cm dengan sekop atau tangan. Kemudian angkat dan pindahkan berikut dengan tanahnya. Untuk bibit dalam polybag semai, sobek atau tarik plastik polybag semai kemudian dipindahkan beserta tanahnya kedalam polybag yang lebih besar. Polybag semai dari plastik bisa dipakai berulang-ulang.

Pemeliharaan dan perawatan

Pemeliharaan tanaman tomat dalam polybag atau pot relatif mudah. Kesehatan tanaman lebih lebih terkontrol karena terhindar dari penularan penyakit lewat akar. Jaga agar media tanam tidak terlalu kering. Siram setidaknya 2 kali sehari, tetapi jangan terlalu basah untuk menghindari busuk akar. Siangi gulma yang terdapat dalam polybag secara teratur. Apabila ada tanaman yang layu atau mati, cabut segera dan buang media tanamnya agar tidak menulari tanaman lain. Perawatan lain yang diperlukan adalah pemangkasan tunas dan pemberian ajir sebagai penopang tanaman.

Pupuk tanaman setelah satu minggu dengan kompos sebanyak satu genggam untuk setiap polybag. Lakukan penambahan pupuk kompos setiap bulan, atau bila terlihat tanaman kurang subur. Bila tanaman akan berbuah bisa ditambahkan pupuk buah atau pupuk organik cair. Hama dan peyakit tanaman tomat lumayan banyak. Bila terlihat ada serangan hama, ambil hama tersebut secara manual. Buang daun atau batang yang rusak terkena hama. Penyemprotan hendaknya dilakukan apabila benar-benar diperlukan. Agar lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan gunakan pestisida organik yang lebih alami. Silahkan baca cara membuat pestisida organik.

Pemanenan Sayuran Tomat

Tanaman tomat dalam polybag sudah bisa dipanen setelah 3 bulan, tergantung dari varietasnya. Kriteria buah tomat yang siap dipanen adalah yang berubah warna dari hijau ke kuning-kuningan atau tepi daun terlihat kering dan batang menguning. Pemetikan dilakukan pada buah yang telah matang saja. Buah tomat tidak matang secara serentak. Lakukan pemetikan setiap 2-3 hari sekali, jangan terlalu rapat untuk menghindari kerusakan tanaman. Waktu pemetikan yang paling baik pagi dan sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik. Demikian uraian singkat tenang cara menanam sayuran tomat dalam polybag.

Cara Menanam Kangkung Di Polybag

Selama ini masih sedikit orang yang mengetahui cara menanam kangkung di polybag. Selama ini orang masih berpikiran bahwa untuk menanam kangkung, harus menggunakan media tanah atau air secara langsung. Padahal, dengan menggunakan media perantara seperti polybag, kangkung bisa pula tumbuh dengan baik sebagaimana jika ditanam di tanah atau di air. Hal ini tentu menjadi sebuah masalah besar bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang cukup. Khususnya di perkotaan, masalah ketersediaan lahan menjadi alasan utama mengapa para ibu rumah tangga lebih memilih berbelanja sayur daripada menanam di rumah.

Padahal dengan menanam sayur sayuran di rumah, mereka bisa mendapatkan jenis sayuran yang segar serta higienis. Selain itu, dengan memetik sayuran hasil budidaya sendiri, bisa membantu menghemat pengeluaran. Bahkan hasil panen sayuran seperti kangkung itu bisa pula dimanfaatkan untuk menambah penghasilan dengan cara menjualnya. Untuk mensiasati keterbatasan lahan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan polybag. Polybag merupakan sejenis kantung plastik berwarna hitam yang memiliki lubang sebagai pori-pori.

Penanaman Sayuran Kangkung

Cara menanam sayuran kangkung di polybag sendiri cukup sederhana. Yang pertama adalah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk melakukan proses penanaman. Misalnya saja polybag itu sendiri, tanah sejenis kantung plastik berwarna hitam yang memiliki lubang sebagai pori-pori. Cara menanam sayuran kangkung di polybag sendiri cukup sederhana. Yang pertama adalah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk melakukan proses penanaman. Misalnya saja polybag itu sendiri, tanah sejenis kantung plastik berwarna hitam yang memiliki lubang sebagai pori-pori.

Cara menanam sayuran kangkung di polybag sendiri cukup sederhana. Yang pertama adalah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk melakukan proses penanaman. Misalnya saja polybag itu sendiri, tanah sejenis kantung plastik berwarna hitam yang memiliki lubang sebagai pori-pori. Cara menanam kangkung di polybag sendiri cukup sederhana. Yang pertama adalah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk melakukan proses penanaman. Misalnya saja polybag itu sendiri, tanah yang sudah dicampur bokashi dan air. Selain itu, yang harus disediakan adalah bibit kangkung serta obat anti hama tanah atau banyak dikenal dengan istilah furadan.

Setelah semua siap, tanah yang sudah dicampur bokashi dengan perbandingan 2 :1 itu ditaburi dengan obat anti hama. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya hama yang berasal dari tanah. Kemudian, aduk tanah yang sudah dicampur tersebut dan masukkan ke dalam polybag. Bila tanah sudah dimasukkan ke dalam polybag, segera siram menggunaakn air hinga rata. Masukkan biji kangkung ke dalam tanah dengan cara dibenamkan sedalam 2 cm kemudian ditutup dengan tanah tipis. Untuk setiap lubang, diisi dengan 7-8 biji kangkung.

Dalam cara menanam kangkung di polybag ini, proses penyiraman dilakukan 3-4 hari setelah tanam. Dan bila sudah tumbuh, disiram setiap 2 hari sekali. Pemupukan dilakukan seminggu setelah penanaman menggunakan pupuk urea. Pemanenan pertama dilakukan setelah umur 35 hari. Dan untuk pemetikan berikutnya, bisa dilakukan 2 minggu sekail. Proses ini bisa dilakukan sampai usia kangkung mencapai 1 tahun.

jasa buat blog

loading…

follow:
Maverick

Maverick

Related Posts

Hot News

Trending

Subscribe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.