Cara Budidaya Nanas Di Desa Wisata Gunungkidul

Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh pegunungan yang merupakan bagian barat dari Pegunungan Sewu atau Pegunungan Kapur Selatan (dari nama alias inilah “Gunungkidul” diturunkan), yang membentang di selatan Pulau Jawa mulai dari kawasan tersebut ke arah timur hingga Kabupaten Tulungagung. Pegunungan Kidul terbentuk dari batu gamping, menandakan bahwa pada masa lalu merupakan dasar laut. Temuan-temuan fosil hewan laut purba mendukung anggapan ini. Kawasan ini mulai menjadi daratan akibat pengangkatan-pengangkatan tektonik dan vulkanik sejak Kala Miosen.

Di bagian utara, yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten, terdapat kawasan perbukitan campuran gampng dan batuan beku sisa aktivitas vulkanik purba yang kemudian terhenti yang dinamakan Perbukitan Baturagung. Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan.

cara-budidaya-nanas-di-desa-wisata-gunungkidul

Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa. Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo.

Budidaya Nanas Desa Wisata Gunungkidul

Pertanian merupakan salah satu dari rentetan desa wisata yang ada di lingkup pedesaan sehingga sektor ini menjadi bagian penting dalam pengorbitan kepariwisataan yang berbasis memberdayakan masyarakat lokal. Hadirnya pengelolaan desa wisata jelas akan berimbas kebun buah lebih baik dan memajukan rentetan yang lain terlebih hasil dan pertanian itu di fungsikan sebagai hal yang saling mengisi dalam obyek desa wisata. Salah satu daya tarik desa wisata yang ada di beberapa daerah seperti di Gunungkidul banyak membuat terobosan agar wisatawan dapat membawa pulang oleh oleh khas. Kebun kebun yang telah ada seperti, durian, rambutan mangga dan lainnya menjadi bagian kelengkapan desa wisata.

Desa wisata Wonosari Semoyo yang kehadirannya telah memiliki potensi perkebunan yakni Kebun nanas kini mulai bersolek, karena semula tanaman nanas yang ada hanya liar dan tanpa di fungsikan. Sejalan telah di resmikannya sebagai daerah destinasi dan obyek wisata oleh bupati Gunungkidul Badingah, maka keberadaan buah nanas kedepan akan menjadi lebih penting bagi desa wisata ini karena yang membuat nanas terangkat. Nanas yang ada jelas akan menjadi salah satu oleh oleh dan cindera mata bagi wisatawan yang masuk di Wonosari semoyo patuk. Sekedar di ketahui nanas di sini harganya masih cukup murah sebab 1 buahnya hanya 500 s/d 1000 rupiah perbuahnya harga ini sudah lebih mahal sebab sebelumnya tidak pernah laku.

Karakteristik Buah Nanas

Adanya kebun buah nanas di Semoyo Patuk Gunungkidul itu semua tidak lepas dari para petani yang membudidayakan nanas dengan langkah langkah yang benar.  Pada artikel kemarin telah dibahas cara budidaya durian yang baik. untuk kali ini akan dijelaskan bagaimana cara budidaya nanas agar bisa berbuah dengan kualitas baik.  Nanas adalah buah tropis yang banyak dikenal di belahan dunia. Khususnya Wilayah Amerika Latin, Hawaii, Thailand, Vietnam, dan tentunya Indonesia. Budidaya nanas memang menguntungkan, di samping perawatannya mudah, buah ini memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah nanas sangatlah unik karena daunnya panjang dan runcing. Buah ini sering dikonsumsi sebagai salah satu bahan utama pembuat rujak namun dapat ditambahkan juga pada masakan untuk membantu melunakan daging dan menambah rasa segar pada masakan.

Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B. Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang.

Cara Budidaya Nanas

Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan jumlah antara 1.000 – 2.000 Mm pertahun serta suhu optimum 32o C. Tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 100 – 200 M dari permukaan laut, tetapi pada keadaan tertentu dapat juga tumbuh dengan baik pada ketinggian 1200 M dpl. Pada daerah-daerah yang merupakan iklim C dan D tanaman nanas dapat tumbuh baik pada daerah yang merupakan irigasi teknis. Tanaman nanas tumbuh baik pada tanah yang gembur, tidak tahan genangan air, lebih-lebih di daerah basah dengan tanah liat yang tergenang air cukup lama, tanaman nanas akan tumbuh merana. Untuk daerah kering diperlukan sistem pengairan yang baik dan air tanah tidak lebih dari 150 Cm dari permukaan laut.

Tanah yang cocok untuk budidaya nanas adalah tanah dengan tekstur ringan (pasir) dan sedang serta mengandung humus yang banyak dengan pH sekitar 4,5 – 5,5 untuk tanah podsolik dengan kandungan litany tinggi, nanas bisa tumbuh dengan diimbangi pemupukan intensif dan penggunaan pupuk organik yang tinggi. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 ° C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 ° C.

Pembibitan Tanaman Nanas

Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman.

Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan. Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.

Pastikan daging buah telah bersih dan sisakan sedikit bonggolnya yang ditandai dengan bulatan warna putih. Daging buah yang tersisa dapat membusuk dan menyebabkan penyakit pada tanaman. Hilangkan beberapa helai mahkota buah bagian bawah terutama yang terlihat sudah menua. Cucilah bonggol nanas tsb sampai bersih dan terhindar dari lendir yang disebabkan daging buah. Keringkan mahkota dan biarkan mahkota tsb pada tempat yang terhindar dari sinar matahari kurang lebih seminggu. Anda pun dapat menumbuhkan akar terlebih dahulu dengan cara merendam bonggol nanas pada air lalu akar-akar baru akan muncul dalam waktu beberapa hari. Jangan lupa menusuk bonggol tsb dengan tusuk gigi atau bahan lain sebelum merendamnya dengan air. Hal ini dilakukan agar mahkota nanas tidak ikut terendam dan membusuk.

Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakuakan adalah memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab. Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 – 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.

cara-budidaya-nanas-di-desa-wisata-gunungkidul

Teknik Penyemaian

Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.

Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan. Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan.

Media Tanam Nanas

Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah. Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.

Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang terendam akan sangat mudah terserang busuk akat. Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.

Penanaman Nanas

Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya. Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap ditanami.

Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.  Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.

Pemupukan dapat dilakukan setelah nanas berumur 2 – 3 bulan, dan pemupukan dilakukan dengan pupuk buatan ataupun alami dan pemupukan susulan harus dilakukan setiap 3 – 4 bulan sekali sampai tanaman berbunga sampai dengan berbuah. Pupuk yang digunakan adalah TSP 60 kg/ha, ZA 100 kg/ha,  dan KCL 50 kg/ha. Pada saat tanaman berumur 6 bulan, dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang sekitar 10 ton/ha. Buah nanas dipanen setelah tanaman berumur sekitar  12 – 24 bulan tergantung dari jenis bibit. Bibit dari mahkota buah nantinya akan berbuah pada umur 24 bulan, dan bibit dari tunas batang akan berbuah setelah berumur 18 bulan, dan bibit dari tunas akar berbuah pada umur 12 bulan. Peremajaan tanaman nanas dapat kita dilakukan pada saat tanaman berusia 4 – 5 tahun.

follow:
Oliver

Oliver

Related Posts

Hot News

Trending

Subscribe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.